Kompas TV internasional kompas dunia

Memanas! China Kepung Taiwan dengan Pesawat Militer dan Kapal Angkatan Laut

Kompas.tv - 22 Maret 2024, 22:51 WIB
memanas-china-kepung-taiwan-dengan-pesawat-militer-dan-kapal-angkatan-laut
Foto arsip. Jet tempur militer China, J-11, terbang di atas Selat Taiwan di dekat Pingtan, wilayah terdekat dengan daratan China, di bagian tenggara Provinsi Fujian, China, pada 5 Agustus 2022. (Sumber: AP Photo/Ng Han Guan)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Edy A. Putra

Hsiao—sebelumnya menjadi duta besar de facto Taiwan untuk Amerika Serikat—telah melakukan perjalanan dalam beberapa hari terakhir, termasuk ke Republik Ceko dan Parlemen Eropa.

"Perjuangan kita untuk kebebasan dan demokrasi semakin sama dari sebelumnya, dan rakyat Taiwan dapat yakin bahwa mereka akan selalu menemukan teman yang terpercaya di kalangan orang-orang Eropa," tulis politikus Prancis, Dominique Riquet, yang juga anggota Parlemen Eropa, di platform media sosial X pada Kamis.

China sebelumnya mengecam kunjungan Hsiao ke Republik Ceko pada Selasa (19/3/2024) dan menuduhnya mencoba membantu "tujuan kemerdekaan Taiwan".

Analis Wen-ti Sung mengatakan, meningkatnya aktivitas militer Beijing mungkin merupakan "peragaan kekuatan untuk menegaskan ketidakpuasan terhadap keterlibatan Taiwan di dunia internasional yang semakin meningkat".

"Jika hal ini dapat menghalangi pemimpin internasional lainnya untuk bertemu dengan Hsiao di masa depan, semakin baik menurut pandangan Beijing," katanya.

Sementara ahli militer Su Tzu-yun juga sependapat bahwa perjalanan Hsiao ke Eropa bisa menjadi faktor yang memotivasi Beijing.

Selain itu, ada alasan tambahan di antaranya pertemuan antara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos di Manila baru-baru ini.

China dan Filipina sama-sama mengeklaim sebuah wilayah di Laut China Selatan, di mana kapal-kapal Beijing telah dituduh menyebabkan tabrakan dengan perahu Filipina dan menembakkan meriam air pada mereka selama misi pengisian ulang.

Pada awal minggu ini, Blinken mengatakan Amerika Serikat tetap berpegang pada komitmen "kokoh" untuk membela sekutu lamanya, Filipina, yang kemudian mendapat sindiran dari Beijing bahwa Washington "tidak memiliki hak" untuk campur tangan dalam masalah tersebut.

"Perilaku China tidak hanya ditujukan kepada Taiwan, tetapi Taiwan akan menjadi yang paling menanggung tekanan," kata Su. 

Baca Juga: Ketegangan Imlek 2024 di Taiwan, 8 Balon China Dilaporkan Masuk Wilayahnya
 


 

 




Sumber : France24


BERITA LAINNYA



Close Ads x