KIEV, KOMPAS.TV - Seorang tentara Korea Utara yang ditangkap di Ukraina dilaporkan berupaya bunuh diri.
Tentara itu dilaporkan berusaha meremukkan kepalanya dengan membenturkannya ke tembok pilar.
Upaya bunuh diri itu diungkapkan oleh salah seorang tentara dari brigade penyerangan ke-95 Ukraina.
Baca Juga: Trump Peringatkan Putin, Segera Buat Kesepakatan Perdamaian dengan Ukraina Agar Rusia Tak Hancur
“Ia telah terluka pada pertempuran tersebut, tetapi terlihat tetap tenang hingga kendaraan evakuasi tiba,” ujarnya pada publikasi wawancara yang diterbitkan Selasa (21/1/2025) dikutip dari Politico.
“Kami tengah membawanya ke jalan, ketika di sana ada sebuah tembok pilar. Tiba-tiba saja ia berlari dan membenturkan kepalanya ke pilar,” tambahnya.
Selama ini Korea Utara telah mengirim 12.000 tentara untuk bergabung dengan sekutunya, Rusia, melawan tentara Ukraina yang menduduki wilayah Kursk.
Ukraina melakukan serangan kejutan pada Agustus lalu, dengan menduduki wilayah Kursk yang berada di perbatasa, setelah invasi Rusia ke negara itu pada Fberuari 2022.
Tentara Korea Utara mulai muncul di medan perang pada akhir Oktober lalu.
Mereka pun memiliki reputasi menakutkan di antara tentara Ukraina, karena lebih memilih bunuh diri ketimbang menyerah.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan sekitar 4.000 tentara Korea Utara tewas dan terluka sejak bergabung di perang melawan Ukraina.
Pada 11 Januari lalu, Ukraina berhasil menangkap dua tentara Korea Utara hidup-hidup.
Mereka dibawa ke Kyiv (ibu kota Ukraina), di mana agen intelijen Korea Selatan ikut membantu untuk interogasi dan perawatan medis.
Baca Juga: Terungkap, Kim Jong-un Ternyata Kirim Surat ke Tentara Korea Utara yang Perang di Rusia
Baik Pyongyang dan Kremlin hingga kini tak juga mengungkapkan keikutsertaan tentara Korea Utara pada perang di Ukraina.
Ukraina sendiri melaporkan bahwa Rusia menginstruksikan membakar wajah dari tentara Korea Utara yang tewas untuk membuat mereka sulit dikenali.
Maka dengan ditangkapnya dua tentara Korea Utara, menjadi propaganda bernilai bagi Ukraina.
Sumber : Politico
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.