KURSK, KOMPAS.TV - Ukraina mengungkapkan bahwa Rusia telah menyerang sekolah asrama di Kursk di mana warga sipil tengah berlindung dan bersiap untuk evakuasi.
Militer Ukriana mengungkapkan, serangan pada Sabtu (1/1/2025) itu telah membunuh empat orang.
Selain itu, puluhan lainnya, yang kebanyakan orang tua, terluka pada serangan ke sekolah asrama di Sudzha tersebut.
Baca Juga: Kim Jong-Un Murka ke Pejabat Korea Utara karena Kebiasaan Ini, bahkan Dianggap Kejahatan Besar
Kursk sendiri berada dikuasai Ukraina sejak serangan mendadak Agustus lalu.
Lebih dari 80 orang dilaporkan telah diselamatkan dari gedung tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy langsung melontarkan hinaan kepada Rusia atas insiden tersebut.
Zelenskyy menyebut Rusia sebagai negara yang tak memiliki kesopanan.
“Inilah bagaimana Rusia memulai perang, Sudzha, Kursk, wilayah Rusia, sebuah sekolah asrama dengan warga sipil yang bersiap untuk dievakuasi. Sebuah bom udara Rusia. Mereka menghancurkan gedung tersebut meski ada puluhan warga sipil di sana,” katanya di media sosial X dikutip dari The Guardian.
“Beginilah cara Rusia melancarkan perang terhadap Chechnya beberapa dekade lalu. Mereka membunuh warga Suriah dengan cara yang sama,” tambahnya.
Ia menggambarkan bagaimana bom Rusia menghancurkan rumah-rumah Ukraina dengan cara yang sama, dan kini tentara Vladimir Putin melakukan taktik yang sama ke warga sipilnya sendiri.
“Ini adalah negara yang tidak memiliki kesopanan. Dan ini adalah kejahatan yang tidak akan berhenti dengan sendirinya,” tuturnya.
Baca Juga: Serangan Rudal Rusia Kembali Hantam Ukraina, 4 Orang Tewas
“Namun, jika kita bertindak dengan kuat dan tegas, bahkan Rusia dapat dipaksa untuk berhenti. Dan ini harus dilakukan untuk memastikan dunia aman dari bom Rusia,” tambah Zelenskyy.
Berbeda dengan pernyataan Ukraina, Kementerian Pertahanan Rusia justru mengatakan Kiev yang melakukan serangan rudal ke gedung sekolah tersebut.
“Pada 1 Februari, angkatan bersenjata Ukraina melakukan kejahatan perang lainnya dengan melakukan serangan rudal ke sekolah asrama di Kota Sudhza,” bunyi pernyataan mereka.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.