Kompas TV internasional kompas dunia

Zelenskyy Ketar-ketir Tentara Korea Utara Kembali ke Garis Depan Kursk, Bakal Ada Serangan Baru

Kompas.tv - 8 Februari 2025, 15:45 WIB
zelenskyy-ketar-ketir-tentara-korea-utara-kembali-ke-garis-depan-kursk-bakal-ada-serangan-baru
Tentara Korea Utara berbaris dalam parade untuk memperingati hari jadi Korea Utara ke-70 di Pyongyang, 9 September 2018. (Sumber: AP Photo/Ng Han Guan)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

KURSK, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy ketar-ketir tentara Korea Utara telah kembali ke garis depan Kursk, Rusia.

Sebelumnya, dilaporkan tentara Korea Utara telah mundur dari garis depan Kursk akhir bulan lalu karena banyaknya korban tewas.

Zelenskyy mengungkapkan kembalinya tentara Korea Utara itu pada Jumat (7/2/2025) malam pada pidato hariannya.

Baca Juga: Ukraina dalam Bahaya, Rudal Balistik Korea Utara Kian Mematikan dan Medan Perang Jadi Uji Coba

Dikutip dari BBC Internasional, Zelenskyy mengatakan tentara Rusia telah membawa kembali tentara Korea Utara yang akan melakukan serangan baru ke area yang sedang diduduki Ukraina itu.

Zelenskyy pun menambahkan ratusan personel militer Rusia dan Korea Utara telah dihancurkan pasukannya.

Pada Januari, pejabat Barat mengatakan setidaknya 1.000 hingga 11.000 tentara Korea Utara yang dikirim ke Rusia telah terbunuh pada tiga bulan terakhir. Baik Rusia dan Korea Utara tak berkomentar atas pernyataan itu.

Pada pekan lalu, pasukan khusus Ukraina yang bertempur di Kursk mengatakan tak melihat adanya tentara Korea Utara di garis depan selama 21 hari.

Juru bicara militer Ukraina mengatakan kemungkinan mereka ditarik mundur karena mengalami kekalahan parah.

Juru bicara itu menambahkan bahwa ia hanya mengacu di mana pasukannya bertempur, tanpa memberikan detail berapa panjang garis depan tersebut.

Laporan terakhir yang dikeluarkan intelijen Korea Selatan meyakini tentara Korea Utara tak siap untuk perang modern. Mereka juga sangat rentan terhadap drone Ukraina.

Para pakar militer mengatakan laporan korban dari Korea Utara, jika berlanjut seperti ini tak bisa dipertahankan.

Bantuan Korea Utara ke Rusia itu terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu Kim Jong-un, Juni lalu.

Baca Juga: Korea Utara Hilangkan Korea Selatan dari Peta, Wilayahnya Dikosongkan

Keduanya mempererat hubungan bilateral termasuk menandatangani perjanjian keamanan dan pertahanan.

Bantuan Pyongyang ke Moskow kini mencakup sejumlah besar amunisi dan senjata.

Pasukan itu juga terlihat telah dikirim untuk meningkatkan kekuatan tempur Rusia yang disebut mengalami kerugian signifikan.




Sumber : BBC Internasional




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x