Kompas TV internasional kompas dunia

Jepang Ketakutan Tentara Korea Utara Makin Berpengalaman Berperang usai Bantu Rusia Lawan Ukraina

Kompas.tv - 24 Februari 2025, 20:58 WIB
jepang-ketakutan-tentara-korea-utara-makin-berpengalaman-berperang-usai-bantu-rusia-lawan-ukraina
Kim Jong-un saat bertemu dengan tentara Korea Utara saat latihan militer, Rabu (6/4/2024). (Sumber: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Deni Muliya

TOKYO, KOMPAS.TV - Jepang ketakutan tentara Korea Utara semakin berpengalaman berperang usai membantu Rusia melawan Ukraina.

Pasalnya, partisipasi tentara Korea Utara menambah pengalaman pasukan Kim Jong-un itu dalam parktek di peperangan, dan meningkatnya kemampuan militer mereka.

Ikut berperangnya tentara Korea Utara di Rusia menjadi sinyal akan berdampak pada situasi keamanan di Asia Timur.

Baca Juga: Zelenskyy Siap Mundur jika Itu Bikin Ukraina Damai Lagi, Mau Menukarnya dengan Keanggotaan NATO

“Kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia, termasuk pengerahan tentara Korea Utara pada perang, diyakini bakal menyebabkan situasi di Ukraina semakin memburuk lebih jauh lagi,” tutur Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshimasa Hayashi, Jumat (21/2/2025) dikutip dari The Japan Times.

“Kami harus sangat prihatin dengan masalah ini mengingat dampaknya terhadap lingkungan keamanan di negara kita,” tambah Hayashi.

Pada pertemuan di Pyongyang, Juni lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kim Jong-un telah menandatangani kesepakatan kemitraan strategis komprehensif.

Kesepakatan tersebut menyerukan dukungan timbal balik jika terjadi keadaan darurat.

Pakta tersebut berujung pada pengiriman pasukan Korea Utara yang bantuannya ke Rusia juga meliputi pasokan peralatan seperti rudal balistik dan peluru artileri.

Intelijen Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan mengungkapkan, Korea Utara telah mengirim lebih dari 10.000 tentara untuk mendukung Rusia melawan Ukraina.

Tentara Korea Utara ikut bertempur di Kursk sejak Desember lalu, membantu Rusia menghadapi Ukraina.

Hal itu menandai partisipasi skala penuh pertama Pyongyang dalam perang modern sejak Perang Korea, yang gencatan senjatanya ditandatangani pada 1953.

Meski banyak tentara Korea Utara yang dilaporkan tewas dalam konflik melawan Ukraina, pejabat senior Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan, perang tersebut menjadi peluang bagi Korea Utara terkait kemungkinan menginvasi Korea Selatan di masa depan.

Baca Juga: Tentara Korea Utara Disebut Kelaparan di Perbatasan Negaranya, Bobol Rumah Warga untuk Curi Makanan

“Sangat signifikan bagi Korea Utara untuk meraih pengalaman dalam perang anti-drone,” ujar seorang pejabat senior Kementerian Pertahanan Jepang.

“Negara itu diyakini akan menggunakan secara penuh drone di masa depan,” tambahnya.

Sebagai balasan kerja sama dengan Rusia, Korea Utara dipercayakan menerima teknologi Moskow untuk mengembangkan persenjataan dan peralatan militer seperti rudal balistik dan kapal selam.




Sumber : The Japan Times




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x