JAKARTA, KOMPAS.TV – Pakar Pendidikan sekaligus Wakil Rektor IV Universitas Negeri Surabaya (UNSA) Martadi minta pemerintah melibatkan sekolah swasta sebagai bagian dari peningkatan dan pemerataan mutu dalam Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB).
Hal tersebut disampaikan oleh Martadi dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Jumat (31/1/2025).
“Pemerintah itu harus memayungi dua-duanya (sekolah negeri dan sekolah swasta). Jumlah sekolah swasta justru lebih besar. Maka menjadi penting menurut saya adalah melibatkan sekolah swasta itu sebagai bagian dari peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan Indonesia, bahkan hari ini terlihat bagus tapi tidak terjangkau,” kata Martadi.
“Bisakah kemudian anak-anak yang tidak tertampung di negeri bisa akses sekolah swasta tetapi ada subsidi dari pemerintah untuk aspek pembiayaan. Dengan demikian anak-anak tetap mendapatkan pelayaan Pendidikan yang bagus meskipun tidak punya kesempatan di sekolah negeri,” ujarnya.
Baca Juga: Pakar Pendidikan: Perubahan PPDB Jadi SPMB Belum Sentuh Akar Permasalahan
Martadi mengatakan, jika pemerintah hanya mengurus sekolah negeri terkesan SPMB hanya mengatur untuk penerimaan siswa di sekolah negeri. Padahal, kata Martadi, jumlah sekolah negeri tidak sebanyak sekolah swasta.
“Sesungguhnya kan SPMB atau PPDB zonasi atau SPMB domisili itu kan dirancang untuk tujuannya kan baik, untuk memeratakan mutu Pendidikan, lalu mendekatkan sekolah dengan nama domisilinya sehingga biaya pendidikan menjadi lebih rendah, kemudian tidak ada sekolah favorit dan tidak favorit,” ucap Martadi.
“Kenapa sudah sekian puluh tahun diterapkan, hampir 10 tahun, tapi kok itu tidak terjadi. Setiap tahun muncul masalah yang sama seperti itu, pasti ada sesuatu yang salah dari kebijakan ini,” katanya.
Oleh karena itu Martadi menilai untuk memeratakan mutu pendidikan kuncinya bukan hanya membatasi input tetapi harus jangka panjang melakukan kapasitasi terhadap sekolah.
Baca Juga: Walhi Dorong Menteri ATR Pidanakan 6 Pegawai yang Dicopot terkait Pagar Laut: Ini Persoalan Besar
“Agar semakin banyak sekolah yang bermutu, sehingga orang tua semakin punya banyak pilihan untuk menyekolahkan anaknya. Nah sekolah bermutu dan merata itu bukan hanya sekolah negeri, sekolah negeri dan sekolah swasta dua-duanya bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem pendidikan kita,” ujar Martadi.
“Oke prioritas sekolah negeri, tetapi juga perlu dipikirkan bahwa untuk mendirikan sekolah negeri baru itu butuh waktu, butuh biaya, yang sudah ada sekolah swasta, kenapa tidak sekolah swasta itu dikapasitasi dan itu dilibatkan sebagai bagian dari proses penerimaan siswa baru,” ucapnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.