Kompas TV regional budaya

Pelukis Yaksa Agus Pamerkan Sederet Kanvas Kosong saat Pembukaan Pameran Tunggal di Yogyakarta

Kompas.tv - 4 Februari 2022, 13:04 WIB
pelukis-yaksa-agus-pamerkan-sederet-kanvas-kosong-saat-pembukaan-pameran-tunggal-di-yogyakarta
Pelukis Yaksa Agus menggelar pameran tunggal bertajuk Yaksapedia di RuangDalam Art House, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dibuka pada 22 Januari 2022 lalu. (Sumber: Switzy Sabandar/KOMPAS.TV)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Edy A. Putra

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Yaksa Agus, pelukis asal Yogyakarta membuka pameran tunggal bertajuk Yaksapedia di RuangDalam ArtHouse, Bantul dengan sederet kanvas kosong pada Sabtu, 22 Januari 2022 lalu. Puluhan pengunjung seperti kena prank.

Niat hati menonton pameran lukisan, malah disuguhi kanvas kosong. Namun, bukan bermaksud membohongi pengunjung, Yaksa memang sengaja mengawali pamerannya dengan kanvas yang belum ada gambarnya sama sekali.

Ketika pembukaan itulah, ia mulai melukis. Objek lukisannya sudah ia tentukan. Beberapa undangan yang dilukis secara langsung atau on the spot.

Baca Juga: Kejujuran Pelukis Gusmen Heriadi Lewat Pameran Retrospeksi 'Belum Selesai'

Sekalipun objeknya adalah manusia, tetapi ia tidak menyebut karyanya sebagai lukisan potret. Ia bilang, lukisan model.

“Interaksi langsung dengan objek membawa ide baru, ada masukan, ada kritik, yang memperkaya wacana dan narasi,” ujar Yaksa Agus, di sela-sela pameran lukisan, Selasa (1/2/2022) lalu.

Rencananya, ada 12 sampai 13 orang yang akan dilukis sesuai undangan. Aksi dan interaksi lewat pameran ini dikemas sesuai dengan judul pameran, Yaksapedia, yang menjadi semacam ensiklopedia atau kumpulan cerita dari Yaksa, si pelukis kisah.

Setiap hari, silih berganti orang yang datang untuk dilukis. Interaksi langsung ini juga mempertemukan Yaksa dengan Ibu Pon, pengayuh becak perempuan yang pernah dilukis Yaksa pada 1999.

Ketika itu, Yaksa masih kuliah di ISI Yogyakarta. Ibu Pon dilukis sebagai salah satu tugas kuliahnya. Lewat pameran tunggalnya kali ini, Yaksa kembali melukis sosok Ibu Pon.

Bagi Yaksa, melukis adalah bercerita. Ia bukan sekadar menggambar objek yang ada di depannya, namun menceritakan kisah-kisah yang dibawa objek tersebut.

Kebiasaan itu dilakukan Yaksa selama puluhan tahun menggeluti dunia seni rupa. Ia pernah melukis seorang tukang sol sepatu.

Yaksa mengikuti tukang sol sepatu itu seharian. Mulai dari tukang sol sepatu itu berangkat, beristirahat, sampai pulang ke rumah. Tidak ada panggilan sama sekali hari itu.

“Akhirnya saya beri judul lukisan itu, Tidak Ada Sepatu Rusak Hari Ini,” ucap Yaksa.

Selain berkisah, lewat pameran tunggal Yaksapedia, Yaksa ingin menyajikan hal yang tidak lazim dilakukan seorang pelukis.

Ruang pameran diset seperti studio pelukis. Studio selama ini dikenal sebagai dapur pelukis.

Tidak semua pelukis berkenan memaparkan isi dapurnya. Namun, Yaksa dengan pemikirannya yang eksentrik justru membuka dapurnya lebar-lebar.

Pelukis Yaksa Agus menggelar pameran tunggal bertajuk Yaksapedia di RuangDalam Art House Bantul (Sumber: Switzy Sabandar/KOMPAS.TV)

Pengunjung pameran bisa menikmati Yaksa yang sedang melukis. Bukan hanya itu, ia juga berani mengungkap fenomena artisan yang kerap digunakan sejumlah perupa dalam memproduksi karya.

Ada satu hari di sela-sela pamerannya, Yaksa menampilkan seorang artisan yang membantunya berkarya. Hari itu diberi judul Yaksa Sedang Belajar Menggunakan Artisan.

Menurut Direktur RuangDalam Art House Titik Suprihatin, konsep pameran yang diusung Yaksa Agus ini baru pertama kali ada di Indonesia.

“Biasanya pameran tunggal sudah langsung memajang karya, tetapi pameran Yaksapedia sekaligus performing art dalam melukis,” tuturnya.

Baca Juga: Lemak Jenuh Jadi Cara Pelukis Gusmen Heriadi Berbagi di Yogyakarta

RuangDalam Art House sebagai ruang publik memfasilitasi para seniman untuk berkarya dan bekolaborasi. Pameran tunggal Yaksapedia ini berlangsung mulai 22 Januari sampai 5 Februari 2022.

“Namun, setelah itu karya-karya Yaksa secara keseluruhan masih dipajang di sini selama beberapa hari supaya pengunjung yang melihat Yaksa berproses dari awal bisa menikmati keseluruhan karya yang sudah jadi,” kata Titik.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x