Kompas TV internasional kompas dunia

Ukraina Kembali Serang Rusia dengan Drone dan Rudal, Moskow Klaim Puluhan Ditembak Jatuh

Kompas.tv - 5 Januari 2024, 23:59 WIB
ukraina-kembali-serang-rusia-dengan-drone-dan-rudal-moskow-klaim-puluhan-ditembak-jatuh
Kebakaran hebat akibat serangan rudal Rusia di Kiev, Selasa, (2/1/2024). Rusia mengklaim sistem pertahanan udaranya berhasil menembak jatuh puluhan drone Ukraina di Krimea hari Jumat, (4/1/2024), mengatakan sistem pertahanannya berhasil mencegat 36 drone di Krimea dan satu di Krasnodar, bagian dari pola serangan udara Ukraina yang semakin intens dalam beberapa hari terakhir. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia mengeklaim sistem pertahanan udaranya berhasil menembak jatuh puluhan drone Ukraina di Krimea hari Jumat (5/1/2024).

Sirene serangan udara berbunyi di Sevastopol, kota terbesar di Krimea, dan lalu lintas dihentikan untuk hari kedua berturut-turut di jembatan yang menghubungkan semenanjung dengan wilayah Krasnodar selatan Rusia. Jembatan tersebut merupakan jalur pasokan krusial untuk upaya perang Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sistem pertahanannya berhasil mencegat 36 drone di Krimea dan satu di Krasnodar, bagian dari pola serangan udara Ukraina yang semakin intens dalam beberapa hari terakhir.

Sebuah rudal anti-kapal Neptune Ukraina juga hancur di bagian barat laut Laut Hitam, kata kementerian tersebut.

Peristiwa ini terjadi setelah tiga orang terluka hari Kamis malam akibat serangan roket dan drone Ukraina lainnya di kota perbatasan Rusia, Belgorod, dan wilayah sekitarnya, kata Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov.

Gladkov mengunggah foto-foto di Telegram dari sebuah gedung apartemen dengan beberapa jendela pecah dan mobil rusak. Ia mengatakan pihak berwenang dapat membantu mereka yang ingin pindah lebih jauh dari perbatasan.

Pada 6 Januari, serangan Ukraina di Belgorod menewaskan 25 orang, kata pejabat setempat.

Baca Juga: Sekjen PBB Sambut Gembira Pertukaran Ratusan Tawanan Perang Rusia-Ukraina

Petugas Ukraina menggendong korban selamat serangan rudal Rusia di Kiev, Selasa, (2/1/2024). Rusia mengklaim sistem pertahanan udaranya berhasil menembak jatuh puluhan drone Ukraina di Krimea hari Jumat, (4/1/2024), mengatakan sistem pertahanannya berhasil mencegat 36 drone di Krimea dan satu di Krasnodar, bagian dari pola serangan udara Ukraina yang semakin intens dalam beberapa hari terakhir. (Sumber: AP Photo)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berjanji menyerang lebih banyak target di Semenanjung Krimea dan di wilayah perbatasan Rusia tahun ini. Tujuannya adalah untuk mengguncang masyarakat Rusia saat Presiden Vladimir Putin mencari masa jabatan enam tahun lagi dalam pemilihan 17 Maret.

Serangan Ukraina pada fasilitas militer di Krimea hari Kamis memengaruhi pusat komando dan sistem pertahanan udara semenanjung tersebut, klaim juru bicara kekuatan bersama selatan Ukraina, Nataliia Humeniuk.

Dia mengatakan militer Rusia baru-baru ini memindahkan situs peluncuran drone Shahed mereka di Krimea.

Setelah serangan drone di dalam Rusia tahun lalu, Zelenskyy mengatakan Ukraina telah mengembangkan senjata yang dapat menghantam target dalam jarak 700 kilometer. Dia mengatakan bulan lalu Kiev berencana memproduksi 1 juta drone, yang telah menjadi senjata utama di medan perang.

Pejabat Ukraina lainnya mengatakan mereka bertujuan untuk memproduksi lebih dari 10.000 drone serangan dengan jangkauan ratusan kilometer tahun ini, serta lebih dari 1.000 drone dengan jangkauan lebih jauh yang dapat mengenai target jauh di belakang garis depan dan di dalam Rusia.

Kedua belah pihak meningkatkan taruhan perang jarak jauh mereka ketika para prajurit terjebak musim dingin di garis depan pertempuran. Kementerian Pertahanan Inggris hari Jumat mengatakan "pertempuran darat saat ini mandek atau kemajuan Rusia yang sangat perlahan di sektor-sektor kunci."

Baca Juga: Rusia dan Ukraina Saling Tembak Rudal dan Drone Jarak Jauh, Lalu Klaim Tembak Jatuh Serangan Lawan

Gempuran roket dan rudal di pusat kota perbatasan Rusia, Belgorod, merenggut 14 nyawa, termasuk dua anak-anak, dan melukai 108 orang lainnya pada hari Sabtu, (30/12/2023). (Sumber: Russia Emergency Situations Ministry via AP)

Sementara itu, Kremlin memperoleh rudal balistik dari Korea Utara dan menembakkan setidaknya satu di antaranya ke Ukraina pada 30 Desember, kata Gedung Putih hari Kamis, mengutip intelijen AS. Gedung Putih juga mengatakan Rusia sedang mencari rudal balistik jarak pendek dari Iran, kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby.

Menanggapi perkembangan ini, juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Yurii Ihnat, mengatakan dalam komentar televisi hari Jumat bahwa ia tidak dapat segera mengkonfirmasi penggunaan rudal yang disuplai oleh Korea Utara, menambahkan bahwa para ahli perlu mempelajari pecahan-pecahannya. Pejabat Rusia telah menahan diri untuk berkomentar mengenai klaim AS sebelumnya bahwa Korea Utara telah menyuplai amunisi kepada Moskow.

Ukraina mengatakan mereka berhasil menghentikan 21 dari 29 drone Shahed Rusia yang diluncurkan pada Kamis malam dan Jumat pagi. Serangan itu melukai dua orang, termasuk seorang remaja 14 tahun, terbaru dari serangan drone Rusia yang hampir setiap hari di awal tahun baru.

Zelenskyy berterima kasih kepada Jerman pada Kamis malam atas pengiriman bantuan militer, terutama materi pertahanan udara yang katanya "tepat waktu dan difokuskan pada prioritas kami."

Ukraina "harus terus melihat cara untuk merusak kemampuan Rusia untuk berperang dengan melakukan kampanye serangan udara yang semakin meningkat pada target jauh di belakang garis depan di seluruh Ukraina yang diduduki dan di dalam Rusia sendiri," demikian menurut Mykola Bielieskov, seorang peneliti di Institut Studi Strategis Nasional Ukraina.

"Iini bisa mencakup serangan terhadap konsentrasi pasukan, pangkalan militer, dan gudang amunisi bersama dengan pusat-pusat logistik dan fasilitas produksi senjata," tulisnya dalam penilaian yang diterbitkan oleh Atlantic Council, sebuah lembaga pemikir Amerika Serikat.


 

 



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x