JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/10/2023).
Kedatangan AHY ini mengikuti sejumlah ketua umum partai politik pengusung bakal pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang sebelumnya juga sudah menemui Presiden di Istana.
“Ya biasa pertemuan silarutahmi,” kata Jokowi di Senayan, Selasa (24/10) saat menjawab pertanyaan wartawan soal isi pembicaraannya dengan AHY.
Mengutip dari Kompas.id, AHY terlihat datang ke Istana sekitar pukul 17.30 WIB sampai menjelang pukul 18.00 WIB.
Mobil yang ditumpanginya masuk dan keluar melalui gerbang Kompleks Istana Kepresidenan di Jalan Merdeka Utara.
Baca Juga: Pekan Ini Jokowi Reshuffle Kabinet, Berikut Pos Kementerain yang akan Diganti
AHY kemudian masuk melalui pintu samping Istana Merdeka yang tak terpantau wartawan.
Belum ada keterangan resmi dari Istana terkait kunjungan dari Agus. Begitu pula Partai Demokrat. Jokowi juga enggan mengungkapkan isi pertemuan itu.
“Berbicara hal-hal yang biasa kita bicarakan saat bertemu dengan partai,” ujar Jokowi dikutip dari Breaking News Kompas TV.
Pada kesempatan yang sama, Jokowi juga menjawab tudingan publik yang menyebut dirinya sedang menjalankan dinasti politik.
Pasalnya, anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka maju sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) Prabowo Subianto.
“Itu kan masyarakat yang menilai,” ucapnya.
Baca Juga: Bicara di Depan Pengusaha dan Investor, Jokowi Sebut Kondisi Dunia saat Ini Makin Tidak Jelas
Gibran saat ini menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Sedangkan anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep menjabat sebagai Ketua Umum PSI yang juga partai pendukung Prabowo-Gibran.
Kemudian menantu Jokowi, Bobby Nasution menjabat sebagai Wali Kota Medan.
Lalu adik ipar Jokowi, Anwar Usman adalah Ketua Mahkamah Konstitusi.
Baca Juga: Mahfud Belum Bertemu Jokowi Usai Jadi Cawapres Ganjar, Ini Alasannya
Jokowi menekankan, dalam pemilihan umum langsung yang digelar di Indonesia saat ini, mulai dari Pilwalkot sampai Pilpres, yang memilih adalah rakyat.
“Dalam pemilihan umum, baik itu pilkada, pemilihan wali kota, bupati, gubernur dan presiden, yang menentukan itu rakyat, yang memilih itu rakyat, yang mencoblos itu rakyat. Itulah demokrasi,” tuturnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.