JAKARTA, KOMPAS.TV — Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) kembali mengingatkan masyarakat tentang bahaya mencampur obat tidur dengan alkohol.
Dilansir dari pafisumsel.org, Ketua Umum PAFI Induk Pusat, Mozes Wambrauw Simbiak, S. Farm., menegaskan bahwa kebiasaan ini tidak hanya membahayakan kesehatan tetapi juga bisa berakibat fatal.
“Obat tidur dan alkohol sama-sama memiliki sifat depresan pada sistem saraf pusat. Ketika dikonsumsi bersamaan, efeknya bisa saling memperkuat, menyebabkan gangguan serius seperti kesulitan bernapas, dan kehilangan kesadaran,” ungkap Mozes.
Mozes menjelaskan, banyak orang yang kurang memahami interaksi obat dengan alkohol. Alkohol tidak hanya memperkuat efek sedatif obat tidur, tetapi juga mengganggu metabolisme obat di dalam tubuh.
Baca Juga: Pengaruh Pola Makan terhadap Efektivitas Obat, Begini Penjelasan PAFI
“Ini dapat meningkatkan toksisitas obat, sehingga organ seperti hati dan ginjal harus bekerja lebih keras. Dalam jangka panjang, hal ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada organ tersebut,” tambahnya.
Salah satu risiko paling besar dari mencampur obat tidur dengan alkohol adalah overdosis. Menurut Mozes, banyak kasus overdosis yang terjadi karena pasien tidak menyadari bahwa tubuh mereka tidak mampu menangani efek gabungan dari obat dan alkohol.
“Konsumsi alkohol dapat memperlambat proses metabolisme obat, sehingga obat tinggal lebih lama di dalam tubuh. Akibatnya, dosis yang seharusnya aman menjadi berbahaya karena terakumulasi,” jelasnya.
“Jangan sekali-kali mencoba mencampur obat tidur dengan alkohol, meskipun hanya dalam jumlah kecil. Jika Anda merasa kesulitan tidur, konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk mencari solusi yang aman,” pungkasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.