Pria Italia Ini Didiagnosis Kena HIV dan Cacar Monyet saat Positif Covid-19

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Untuk pertama kalinya di dunia, seorang pria asal Italia menderita ko-infeksi berupa Covid-19, cacar monyet, dan HIV. Hal tersebut diungkapkan dalam sebuah studi kasus di Journal of Infection.

Menurut laporan South China Morning Post, Jumat (26/8/2022), pria yang tidak disebutkan identitasnya ini awalnya dinyatakan positif Covid-19 usai tes.

Kemudian, setelah terlihat ruam-ruam pada kulitnya, pria itu melakoni tes penyakit menular seksual (PMS) dan didiagnosis kena cacar monyet dan HIV.

Tim peneliti studi kasus ini menyebut pria berusia 36 tahun itu adalah orang pertama yang didiagnosis positif Covid-19, cacar monyet, dan HIV pada waktu bersamaan.

Pria ini dites positif Covid-19 pada 2 Juli silam. Ia mengeluh demam, sakit tenggorokan, dan merasa pusing sembilan hari sepulangnya dari melancong ke Spanyol. Beberapa jam usai dinyatakan positif Covid-19, tubuh pria itu mengalami eskalasi gejala yang tidak umum bagi penderita Covid-19.

Baca Juga: WHO: Setelah Meningkat Selama Sebulan, Kini Kasus Cacar Monyet di Dunia Turun 21%

Awalnya, pria itu menyadari suatu ruam di lengan kirinya. Kemudian, lepuh-lepuh yang kecil tetapi menyakitkan bermunculan di wajah, tubuh bagian atas, kaki, serta punggungnya keesokan harinya. Lepuh-lepuh itu kemudian semakin menyebar dan menjelma bintil-bintil. 

Gejala tersebut membuat si pria memeriksakan diri ke sebuah rumah sakit di Catania, Italia. Pada 6 Juli, setelah diperiksa, pria itu diketahui juga terinfeksi cacar monyet dan HIV. 

Kasus pria ini disebut menunjukkan bahwa gejala-gejala awal Covid-19 dan cacar monyet bisa saling tumpang-tindih. Dokter pun menggarisbawahi pentingnya pengetesan PMS lain setelah seorang pasien didiagnosis positif cacar monyet.

Lesi-lesi pada tubuh pria itu juga terlihat di sekitar area anus. Gejala ini sesuai dugaan para ahli bahwa cacar monyet kemungkinan bertransmisi melalui hubungan seksual, umumnya memengaruhi pria yang berhubungan seksual sesama jenis.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Penularan HIV/AIDS yang Kasusnya Tinggi di Bandung

Pria ini mengakui bahwa ia berhubungan seks dengan pria lain tanpa memakai kondom saat liburan di Spanyol.

Menurut catatan medisnya, pria itu pernah terkena sifilis pada 2019, tetapi negatif HIV saat terakhir kali dites pada September 2021.

Dokter menduga infeksi HIV yang mengenainya kini kemungkinan didapat belum lama ini. 

Di lain sisi, dokter menggarisbawahi bahwa kasus pria itu “menekankan bahwa hubungan seksual dapat menjadi cara transmisi utama” cacar monyet.

Sejauh ini, karena pria itu adalah pasien pertama ko-infeksi Covid-10, cacar monyet, dan HIV yang diketahui, dokter belum tahu bagaimana kombinasi tiga virus itu memengaruhi kondisi pasien.

Pria Italia itu dilaporkan telah pulih dengan baik. Lesi-lesi gejala cacar monyet pada tubuhnya mengeras beberapa hari usai dirawat di rumah sakit.

Hari keenam usai dirawat inap, kebanyakan gejala yang dialami pria itu dilaporkan telah sembuh. Tes Covid-19 dan cacar monyet masih menunjukkan hasil positif, tetapi pria itu sudah diperbolehkan isolasi mandiri karena tidak ada lesi baru yang muncul.

Ketika ia menjalani pengecekan lanjutan di rumah sakit, kebanyakan gejala pada kulit pria itu disebut sudah sembuh “hampir sepenuhnya, meninggalkan bekas luka kecil.”

Pria itu kemudan menjalani program perawatan HIV, termasuk pemberian obat-obatan antiviral dolutegravir, abacavir, dan lamivudine.

Baca Juga: Studi: Pil Covid-19 dari Pfizer Tidak Memberi Manfaat bagi Orang Dewasa Muda