NUR SULTAN, KOMPAS.TV - Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev, Rabu (14/9/2022) waktu setempat di Istana Akorda, Nur Sultan, Kazakhstan.
Bagi Xi Jinping ini menjadi kunjungan luar negeri pertamanya usai wabah Covid-19 melanda dunia.
Pertemuan keduanya sekaligus merayakan kerja sama bilateral selama 30 tahun yang terjalin antara China dan Kazakhstan.
Mereka membicarakan mengenai prospek peningkatan kerja sama mereka yang telah terjadi selama 30 tahun di bidang transportasi, logistik dan agroindustri.
Baca Juga: Waduh! Raja Charles III Akan Mewarisi 'Mahkota Terkutuk', Disebut Petaka bagi Raja yang Memakainya
Keduanya juga mempertimbangkan penggunaan sumber daya air lintas batas.
Xi sendiri langsung disambut Tokayev saat tiba di Bandara Internasional Nur Sultan.
Pada kunjungannya, Xi ditemani oleh anggota Biro Politik Komite Pusat CPC Yang Jiechi dan Menteri Luar Negeri, Wang Yi.
Xi dan Tokayev saling memuji hubungan bilateral kedua negara selama 30 tahun.
Menggambarkan kunjungan Xi, Tokayev yang fasih berbahasa China mengatakan bahwa pertemuan mereka mengirimkan pesan atas kerja sama dan kepercayaan bersama dalam level tinggi.
“Merupakan sebuah simbol, kunjungan Anda bertepatan dengan tonggak peringatan ini (hubungan bilateral kedua negara). Pada periode singkat ini, kami telah menjalin hubungan antarnegara yang kuat,” kata Tokayev kepada Xi dikutip dari Astana Times.
“Saya berterima kasih atas dukungan Anda terhadap pembangunan ekonomi Kazakhstan dan inisiatif internasional kami,” ujarnya.
Menurut Tokayev, kedua kepala negara akan mengadopsi pertemuan ini sebagai “Era emas 30 tahun hubungan bilateral”.
China merupakan salah satu rekan perdagangan terbesar Kazakhstan.
Baca Juga: Putin dan Xi Jinping Berencana Kembali Bertemu, Hubungan Makin Intim
Berdasarkan data dari Komite Pendapatan Kazakhstan, perdagangan kedua negara menyumbang 22,6 persen dari perdagangan luar negeri negara pecahan Uni Soviet tersebut.
Xi Jinping pun mengungkapkan bahwa China memberikan dukungan penuh terhadap Kazakhstan.
“Bagaimana pun situasi internasional berubah, kami akan terus mendukung Kazakhstan membela kemerdekaan, kedaulatan dan integritas wilayahnya,” ujar Xi.
“Kami juga dengan tegas mendukung reformasi yang Anda lakukan untuk memastikan stabilitas dan pembangunan, serta menentang campur tangan kekuatan apa pun dalam urusan internal negara Anda,” ucapnya.
Sumber : Astana Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.