YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Agama memastikan konsumsi jemaah haji Indonesia yang berangkat pada tahun ini dimasak langsung oleh chef asal tanah air.
Salah satu chef yang menangani langsung makanan yang dihidangkan untuk jemaah haji Indonesia adalah Muhammad Efendi, pria 29 tahun asal Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ia bertugas meracik makanan khusus untuk jemaah haji 2022. Ia sudah lima tahun berada di Madinah, Arab Saudi, dan bekerja menjadi chef.
Efendi diketahui bekerja di perusahaan atau Dapur Al Ahmadi Catering Madinah, yang sudah berdiri sejak tahun 2000.
Bisa melayani para tamu Allah, menurutnya, adalah suatu kebanggaan.
Baca Juga: Hingga Kini, Sudah Ada 5.917 Calon Haji Indonesia yang Tiba di Madinah Arab Saudi!
"Awalnya saya asisten chef. Alhamdulillah, sekarang chef," kata Efendi dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, Senin (6/6/2022).
"Saya sangat senang sekali bisa melayani makan jemaah haji. Saya berkomitmen akan memberikan pelayanan memuaskan. Mereka adalah tamu Allah," katanya berkaca-kaca.
Sebelumnya, Efendi pernah melaksanakan tugas yang sama pada 2017. Saat itu, dia juga menjadi juru masak bagi jemaah haji Indonesia.
Efendi menyampaikan bahwa di perusahaan Al Ahmadi Catering, karyawan asal Indonesia ada enam orang. Total ada 60 orang dari beberapa negara.
"Macam-macam, ada yang sudah 10 tahun paling lama bekerja di sini. Kalau saya baru 5 tahun," katanya.
"Harapan saya, semoga bisa memberikan pelayanan yang memuaskan. Sehingga tamu Allah merasa senang," lanjutnya.
Baca Juga: Gantikan Ayah yang Meninggal, Mahasiswi Berusia 19 Tahun Jadi Salah Satu Jemaah Haji Termuda
Sementara itu, Al Ahmadi Catering dimiliki oleh beberapa pengusaha katering, salah satunya adalah Abu Bakar Al Ahmadi.
Abu Bakar menjelaskan, makanan jemaah haji yang ditangani oleh Al Ahmadi Catering adalah makan pagi dan siang.
"Makan pagi dengan siang saja. Pagi jam 6 pagi. Siang jam 12.00. Sebelum jam itu sudah harus ada di hotel. Sudah harus didistribusikan ke hotel," terangnya.
Menurutnya, kekuatan makanan yang ditangani oleh pihaknya hanya mampu bertahan 4 hingga 6 jam saja.
Lalu mayoritas bumbu dan cita rasa harus khas makanan Indonesia, rempah-rempahnya pun banyak dari Indonesia.
"Saya disini betul-betul jaga kualitas. Makanannya bisa dinikmati sendiri. Tahun ini saya hanya menangani 13 ribu jemaah. Dari tanggal 6 sampai 28 Juni. Kita harus berbagi dengan pengusaha lain biar berkah," ujar Abu Bakar.
Baca Juga: Kloter 5 Embarkasi Donohudan Jateng Berangkat ke Tanah Suci! 354 Calon Haji Kloter 6 Sudah Datang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.