JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah segera mengumumkan keputusan wacana libur sekolah selama Ramadan 1446 H atau 2025 M. Lantas, bagaimana tanggapan orang tua siswa terhadap wacana ini?
Seorang ibu rumah tangga yang juga wali murid siswa sekolah dasar, Een Wiji, menyatakan, ia lebih setuju jika opsi libur tahun ini adalah sebagian diliburkan, alih-alih libur penuh satu bulan atau tidak ada libur sama sekali.
Menurutnya, di awal puasa anak-anak belum terbiasa sehingga mudah merasa haus, lelah, dan lemas.
"Sehingga libur beberapa hari menurut saya adalah keputusan yang bijak untuk mereka agar bisa membiasakan diri berpuasa, tetapi masih tetap bisa beraktivitas," ujarnya dalam keterangan tertulis pada KompasTV, Kamis (16/1/2025).
Een sendiri tidak setuju dengan opsi libur sebulan penuh karena anak-anak ketika di rumah cenderung lebih sulit melakukan kegiatan layaknya di sekolah.
"Libur saat bulan puasa agar fokus beribadah menurut saya itu tujuan yang baik, tapi kalau satu bulan atau bahkan lebih, menurut saya kurang tepat sasaran karena ada sisi akademis yang harus dikorbankan," ucapnya.
"Mengurangi durasi belajar mengajar 1-2 jam dirasa lebih bijak daripada libur sebulan penuh," katanya.
Adapun untuk opsi tidak ada libur sama sekali selama Ramadan juga tidak disetujui Een.
"Dikarenakan awal-awal puasa, anak-anak perlu penyesuaian diri sehingga libur beberapa hari menurut saya perlu dilakukan," katanya.
"Sedangkan, di penghujung bulan puasa biasanya para orang tua yang perantau akan beramai-ramai melakukan mudik ke kampung halaman sehingga jika sekolah tidak diliburkan, maka dikhawatirkan akan membuat jadwal mudik orang tua tertunda atau bahkan batal," ujarnya.
Menurut Een, libur di akhir bulan Ramadan juga bisa menjadi kesempatan bagi anak dan orang tua untuk beribadah lebih banyak dan meraih pahala.
Baca Juga: Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Libur Sekolah saat Ramadan Tunggu Edaran
Ibu rumah tangga sekaligus wali murid sekolah dasar yang lain, Fadila, menyatakan lebih setuju dengan opsi libur sebulan penuh.
"Kebetulan anak saya masih jenjang pendidikan SD dan TK, dan mereka sedang belajar dan latihan berpuasa penuh sampai magrib," katanya dalam keterangan tertulis pada KompasTV, Kamis.
"Jadi, dengan keadaan berpuasa, anak-anak juga nggak akan fokus untuk mengikuti pembelajaran di sekolah. Alasan mereka kondisinya lemas, capek, males, ngantuk," ucapnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.