Namun, rencana Starmer untuk memperkuat sistem peradilan menghadapi tantangan besar. Sistem pengadilan sudah menghadapi backlog kasus yang menumpuk, sementara penjara di Inggris sudah penuh sesak.
"Ini bukan masalah yang bisa diselesaikan dalam semalam. Akan sulit bagi sistem untuk menangani lonjakan permintaan akibat kekacauan ini," kata Cassia Rowland, seorang peneliti senior di Institute for Government.
Dalam pertemuan dengan para menteri dan pejabat tinggi kepolisian, Starmer juga menyoroti peran media sosial dalam menyebarkan disinformasi yang memicu kekerasan ini.
Ia mengecam perusahaan media sosial yang dianggap tidak berbuat cukup untuk mencegah penyebaran informasi yang salah.
Kecaman juga dilontarkan kepada Elon Musk, pemilik platform media sosial X, yang merespons kekerasan tersebut dengan pernyataan kontroversial, "Perang sipil tak terhindarkan."
Kantor Perdana Menteri membantah dan menegaskan pernyataan tersebut tidak dapat diterima.
"Kami sedang membahas sekelompok kecil pelaku kekerasan yang tidak mewakili Inggris," ujar juru bicara Starmer.
Di tengah gelombang kekerasan, aksi solidaritas muncul dari berbagai pihak. Di Rotherham, sukarelawan berkumpul untuk membersihkan sisa-sisa kerusakan setelah serangan terhadap hotel yang menampung migran.
Wali Kota South Yorkshire, Oliver Coppard, mengungkapkan keprihatinannya terhadap serangan brutal tersebut.
"Kami melihat sekelompok massa ekstrem kanan yang datang untuk menyerang 240 orang yang paling rentan di masyarakat kita. Ini tidak bisa diterima, dan tidak ada alasan untuk itu," ujar Coppard.
Sementara itu, di Southport, tempat kerusuhan pertama kali pecah pada 30 Juli, masyarakat menggelar acara untuk mengenang tiga anak perempuan yang tewas dalam serangan penusukan.
Ratusan orang berkumpul membawa bunga dan boneka di depan pusat seni The Atkinson untuk mengenang Bebe King (6), Elsie Dot Stancombe (7), dan Alice Dasilva Aguiar (9). Aksi ini menjadi simbol solidaritas di tengah krisis nasional yang melanda Inggris.
Baca Juga: KBRI London Imbau WNI Waspadai Meluasnya Kerusuhan di Inggris
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.